Rohaeni
Terminal
Leuwipanjang yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Bandung.
|
Bandung
— Terminal Leuwipanjang Kota Bandung akan segera mengalami perubahan. Rencana
revitalisasi Terminal Leuwipanjang sudah dibahas sejak lama, namun
pembangunannya harus menunggu proses serah terima aset dari Pemerintah Kota
Bandung kepada Pemerintah Pusat.
Dalam
hal ini harus ada pemisahan lahan Terminal Leuwipanjang untuk memudahkan pelaksanaan
proyek revitalisasi. Lahan Terminal Leuwipanjang memiliki luas keseluruhan 3,5
hektare yang merupakan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Pemkot Bandung
sendiri membutuhkan lahan seluas 0,5 hektare untuk kantor bidang unit Dinas Perhubungan
(Dishub) Kota Bandung. Proses serah terima aset telah dilakukan di Balai Kota
Bandung pada Januari lalu oleh Oded selaku Wali Kota Bandung dan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Cucu
Mulyana.
Terminal
Leuwipanjang masuk ke dalam kategori terminal tipe A, sehingga pengelolaannya
diambil alih oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kini, pengelolaan
terminal Leuwipanjang berada di bawah kendali Balai Pengelolaan Transportasi Darat
Wilayah 9 sebagai perwakilan dari Kemenhub di Jawa Barat. Lewat rilis pers yang
diterbitkan oleh Humas Kota Bandung, proyek revitalisasi Terminal Leuwipanjang
akan membutuhkan anggaran sebesar Rp80 miliar dan berencana dibangun menjadi
tiga lantai.
Desain
proyek revitalisasi Terminal Leuwipanjang.
|
Lantai
pertama akan dirancang khusus untuk kebutuhan operasional terminal, di
antaranya keberangkatan dan kedatangan penumpang. Sedangkan lantai dua,
rencananya akan didesain untuk fasilitas penunjang dan komersial, seperti kios
oleh-oleh. Untuk lantai tiga akan ditujukan bagi ruang-ruang kantor balai
transportasi darat di lingkungan kemenhub.
Komandan
Regu Pengawasan dan Pengendalian Terminal Leuwipanjang, Ayi Rustiana (37) membenarkan
adanya rencana revitalisasi Terminal Leuwipanjang di tahun ini. Meski begitu, belum
ada yang mengetahui perihal waktu tepatnya pelaksanaan proyek revitalisasi
tersebut.
Ayi
Rustiana (37) Komandan Regu Pengawasan dan Pengendalian Terminal Leuwipanjang.
|
“Iya,
yang jelas di tahun ini, tetapi belum tahu kapan tanggalnya. Nantinya fasilitas
yang ada seperti di bandara, akan dibangun sebagai terminal percontohan,” jelas
Ayi Rustiana (37) saat ditemui di ruangannya (23/02).
Ayi
menambahkan dalam teknisnya nanti pasca revitalisasi pasti akan ada beberapa
perubahan di Terminal Leuwipanjang. Jika saat ini di Terminal Leuwipanjang
masih dapat merokok dengan bebas di manapun, ke depannya pasti akan ada
larangan merokok dan ruang khusus merokok. Selain itu, perubahan juga akan terjadi
perihal tiket bus bagi penumpang. Saat ini, transaksi para penumpang untuk mendapatkan
tiket terjadi di dalam bus saat melakukan pembayaran. Untuk ke depannya, akan
direncanakan perubahan terkait tiket yang didapatkan oleh penumpang sebelum
menaiki bus.
Terminal Leuwipanjang yang telah beroperasi sejak tahun 1996, saat ini
merupakan terminal yang menjadi penyedia moda transportasi publik, seperti bus
antarkota, Trans Metro Bandung, sampai dengan angkutan kota. Revitalisasi ditujukan
untuk memperbaiki fasilitas dan kenyamanan dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut, revitalisasi dirancang dengan mengusung konsep fungsi gabungan (mix uses). Tidak hanya aktivitas
transportasi publik semata, nantinya pun akan memiliki fungsi bisnis.
Terkait rencana adanya revitalisasi Terminal Leuwipanjang, sejumlah pengemudi
menyambut baik dan mendukung wacana tersebut untuk diwujudkan guna lebih
menertibkan kondisi terminal. Kondisi serupa pun dijumpai pada para pedagang yang
berada di lingkungan Terminal Leuwipanjang.
Sofyan
(38), pedagang di Terminal Leuwipanjang.
|
“Selagi masih bisa berjualan di sini mah
nggak apa-apa. Kalau direnovasi juga supaya lebih bagus, lebih rapih
diliatnya. Ya, yang penting mah asal
masih bisa dagang aja,” kata Sofyan (38), salah satu pedagang di Terminal Leuwi
Panjang.
Selain diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan, revitalisasi
tersebut juga diharapkan dapat menjadi koneksi antarmoda yang disinkronkan
dengan dengan kereta ringan (LRT) Bandung Raya. LRT Bandung Raya menghubungkan
lima daerah, yaitu wilayah kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung,
Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.
Di samping perihal revitalisasi terminal yang akan dilakukan di tahun
ini, Terminal Leuwipanjang pun melakukan persiapan untuk menghadapi mudik
lebaran nanti. Persiapan tersebut di antaranya adalah pelaksanaan kegiatan Ramcek
gabungan, yaitu pemeriksaan kelayakan kendaraan. Persiapan yang akan
dilaksanakan tidak hanya dilakukan oleh
pihak Terminal Leuwipanjang saja, tetapi juga bekerja sama dengan pihak Kepolisian,
Jasa Raharja, dan Dinas Kesehatan. (Rohaeni)
Komentar
Posting Komentar