Rohaeni
Kepala Data
dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Rasmid
(45) menjelaskan gempa bumi yang terjadi pada 21 Februari 2020 di Kabupaten
Tasikmalaya.
Bandung
— Jumat pagi (21/02) wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan sekitarnya diguncang
gempa bumi tektonik pada pukul 07.57 WIB berkekuatan 4,9 magnitudo. Gempa bumi ini
merupakan yang pertama di Bulan Februari 2020, sebelumnya terjadi gempa bumi
pada 9 Januari lalu sebesar 4,8 magnitudo.
Menurut
Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Kota Bandung, Rasmid (45) mengatakan bahwa pusat gempa bumi yang terjadi ini
terletak pada koordinat 8.17 LS – 107.50 BT. Lokasi tepatnya berada di laut
pada jarak 112 km Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya dengan kedalaman 11 km dan
tidak berpotensi tsunami.
“Tidak
ada potensi tsunami ya karena hanya 4,9 magnitudo dan dari hasil analisa gempa
bumi yang terjadi sekarang merupakan jenis gempa bumi dangkal. Jadi tidak
berpotensi ya,” jelas Rasmid (45) saat
ditemui di Kantor BMKG Kota Bandung.
Hasil
analisa BMKG bagian observasi geofisika gempa bumi yang dijelaskan oleh Arief
(31) menunjukkan bahwa peristiwa gempa bumi tersebut terjadi akibat adanya aktivitas
zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke arah bawah Lempeng
Eurasia. Sementara itu, tidak tercatat adanya gempa susulan yang terjadi.
“Hasil
monitoring BMKG belum menunjukkan ada aktivitas gempa susulan ya,” kata Arief
(31).
Berdasarakan
laporan dari masyarakat, guncangan gempa dirasakan di wilayah Garut, Tasikmalaya,
Pangandaran dan sekitarnya. Wilayah tersebut berskala intensitas II-III MMI,
yaitu getaran yang dirasakan oleh beberapa orang dan benda bergantung
bergoyang.
Meskipun menurut Rasmid (45) gempa yang berasal dari laut selatan getarannya
cenderung tidak terasa (silent), namun
getaran gempa yang terjadi kali ini bahkan terasa hingga Kota Bandung. Di
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) misalnya, sejumlah mahasiswa
mengevakuasi diri dengan berlari ke luar kelas.
“Iya, kaget tadi lagi kuliah biasanya tiba-tiba kerasa goyang. Langsung lari
aja ke luar,” ujar Amalinda (21), salah satu mahasiswa Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Sastra (FPBS).
Masyarakat di sekitar Terminal Ledeng pun merasakan getaran gempa. Meski
begitu, pasca terasa getaran dan guncangan gempa aktivitas masyarakat berjalan
normal kembali seperti biasa.
“Kerasa goyang tadi gempa, langsung ke luar angkot. Bentar aja nggak lama, lanjut lagi narik angkot,”
ujar Didin (47), salah satu sopir angkutan umum trayek Kalapa-Ledeng yang
ditemui di Terminal Ledeng.
BMKG mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak
mudah terpengaruh oleh informasi apapun yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Informasi resmi hanya disebarkan langsung oleh BMKG melalui kanal
komunikasi resmi BMKG, baik melalui laman web maupun media sosial.
Selain itu, tidak hanya Kabupaten Tasikmalaya yang diguncang gempa pada
hari ini. Catatan BMKG menunjukkan bahwa wilayah Maluku dan Waingapu juga diguncang
gempa pada hari ini. (Rohaeni)
|
Komentar
Posting Komentar